Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Telkom Bentuk Usaha Patungan dengan Perusahaan Australia

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) mendirikan perusahaan patungaan (joint venture) dengan Telstra, perusahaan telekomunikasi yang tercatat di bursa Australia.
Langkah Telkom membuat perusahaan patungan dengan Telstar ini perlu ditelaah lebih lanjut. Pasalnya, hal tersebut bisa jadi hanya menguntungkan pihak Telstar saja. /bisnis.com
Langkah Telkom membuat perusahaan patungan dengan Telstar ini perlu ditelaah lebih lanjut. Pasalnya, hal tersebut bisa jadi hanya menguntungkan pihak Telstar saja. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) mendirikan perusahaan patungaan (joint venture) dengan Telstra, perusahaan telekomunikasi yang tercatat di bursa Australia.

Perusahaan patungan itu akan berfokus pada aplikasi jaringan dan layanan (network applications and services/ NAS) dengan sasaran pasar perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara.

Berdasarkan ketentuan yang tidak mengikat dalam nota kesepahaman, perusahaan patungan tersebut nantinya menjadi penyedia eksklusif layanan NAS di Indonesia untuk Telstra dan Telkom Indonesia.

Bisnis baru itu akan difokuskan untuk meningkatkan posisi Telkom di Indonesia dalam menyasar pasar layanan perusahaan lokal. Bagi Telstra, perusahaan patungan itu menjadi jembatannya untuk meraih pasar besar enterprise di Asia.

Adapun, cukup dengan menggandeng Telkom, langkah Telstra untuk meraup pasar besar jadi lebih ringkas. Perlu diingat, Indonesia merupakan negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Namun, Telkom masih malu-malu menjelaskan perusahaan patungan ini.

“Ini tahapnya masih penjajakan, belum sampai buat MoU [memorandum of understanding]. Boleh dong kalau kami melihat bisnis itu [NAS],” ujar Rizkan Chandra, Direktur Telkom Indonesia, kepada Bisnis, Kamis, (23/1/2014).

Menurutnya, adalah wajar jika Telkom melirik bisnis-bisnis lain di luar telekomunikasi, seperti bisnis over-the-top (OTT). NAS merupakan salah satu bagian dari OTT atau metode penyampaian layanan video dan audio secara streaming menggunakan media internet.

Arif Prabowo, Vice President Public Relations Telkom, memilih bungkam saat ditanya soal kabar Telkom mendirikan perusahaan patungan dengan Telstra.

“Kami belum bisa mempublikasikan informasi tersebut saat ini,” tulisnya dalam pesan singkat.

Namun, pihak Telstra sudah mengumumkan pendirian perusahaan patungan tersebut. Brendon Riley, Group Executive, Global Enterprise and Services Telstra, mengatakan kemitraan dengan pemain lokal yang sudah diakui dan dihormati, yakni Telkom, penting bagi Telstra.  

"Rencana kami yakni memberikan peningkatan konsistensi layanan bagi perusahaan-perusahaan yang terhubung dengan Indonesia dan beroperasi di Indonesia,” kata Riley.

Telstra memasang sasaran pelanggan enterprise lokal Australia sehingga perusahaan itu dapat fokus berbisnis, alih-alih mengurus teknologi informasi dan telekomunikasi yang memakan biaya. 

Pembentukan perusahaan patungan dengan Telkom merupakan aksi agresif terbesar bagi Telstra di lingkup NAS. Operator telekomunikasi itu secara aktif memperluas portofolionya. Pekan ini saja perusahaan bernilai aset US$38,53 juta itu baru mencaplok O2 Networksearlier yang berbasis di Melbourne

Heru Sutadi, pengamat telekomunikasi dari ICT Institute, mengatakan pembentukan perusahaan patungan antara Telkom dengan Telstra kian mengukuhkan eksistensi Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi di kawasan Asia. Selain itu, perusahaan anyar ini bisa jadi ceruk baru pendapatan Telkom di luar bisnis telekomunikasi.

“Telkom tengah mengembangkan berbagai macam aplikasi yang bisa menjadi solusi bisnis. Ini keharusan bagi perusahaan telekomunikasi untuk ekspansi bisnis, tidak hanya melulu fokus di jaringan dan infrastruktur,” kata Heru kepada Bisnis.

Menurutnya, perusahaan patungan antara Telkom dengan Telstra dapat menjadi jalan bagi Telkom untuk meraih pasar di Australia. Perusahaan telekomunikasi pelat merah itu sedang giat-giatnya menyasar pasar di luar Indonesia. Kali terakhir, Telkom berencana menyediakan layanan di Macau dan Taiwan.

Reza Priyambada, Kepala Riset PT Trust Securities, menilai, langkah Telkom membuat perusahaan patungan dengan Telstar ini perlu ditelaah lebih lanjut. Pasalnya, hal tersebut bisa jadi hanya menguntungkan pihak Telstar saja.

“Telkom menang dalam market share di Indonesia, yang notabene jumlah penduduknya jauh lebih besar dari Australia. Namun, bisa jadi jika Telstar membawa teknologi baru yang bisa dijual ke Indonesia, maka menguntungkan kedua pihak,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (23/1/2014)

Dia menambahkan, perlu ditelaah juga terkait besaran komposisi pemegang saham nantinya. Jika sama kuat, dan sisanya diserahkan ke publik, maka bisa bagus komposisinya. Namun jika ada yang dominan, bisa membuat masalah nantinya.  

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Giras Pasopati
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro