Bisnis.com, JAKARTA—Setelah ditutup anjlok ke level 4.180,79 pada perdagangan Jumat (6/12/2013) lalu, indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak di kisaran 4.160—4.232 di awal pekan, Senin (9/12/2013).
Kepala Riset PT MNC Securities Edwin Sebayang menuturkan spekulasi yang berkembang bahwa The Fed akan menerapkan tapering off pada 18 Desember 2013 merujuk pada membaiknya data ekonomi Amerika Serikat.
Kondisi tersebut menjadi faktor utama bursa regional berjatuhan sepekan lalu, seperti Nikkei -361,95 poin (-2.31%), HSI -138,19 poin (-0.58%), dan STI -62,18 poin (+1.96%).
“Sebaliknya, harga komoditas justru naik setelah data ekonomi AS mengalami perbaikan, seperti minyak 5,32%, nikel 1,82%, timah 1,54%, dan CPO 0,6%. Sebaliknya, emas mengalami kejatuhan 1,73% menyusul spekulasi akan dipercepatnya tapering off,” ujarnya, Minggu (8/12/2013).
Menurut dia, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang sempat menyentuh level Rp12.000 selama sepekan ini terjadi di tengah spekulasi akan diterapkannya tapering off pada 18 Desember 2013.
Selain itu, perkiraan akan kembali dinaikkannya tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) pada 12 Desember 2013 sebesar 25 basis poin menjadi 7,75% menjadi faktor IHSG selama sepekan kembali turun 75,65 poin (-1,78%) disertai net sell asing selama seminggu Rp1,1 triliun.
Kondisi tersebut membuat net sell asing menjadi Rp19,71 triliun selama 49 minggu.