Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) tercatat menempati urutan pertama sebagai saham penekan utama indeks harga saham gabungan (IHSG) pada siang ini (26/11/2013).
Pada akhir sesi I Selasa (26/11/2013), saham UNVR tercatat turun 2,25% ke level Rp27.100, dan merupakan level terendah sejak 26 Juni 2013. Adapun, IHSG anjlok 1,03% ke 4.290,36 pada jeda siang ini.
Kepala Riset Bahana Securities Harry Su menilai pelemahan yang terjadi di saham Unilever merupakan hal yang wajar.
Dia juga menilai pelemahan tersebut akibat banyaknya investor yang menjual saham tersebut, sehingga terkena aksi profit taking.
“Unilever itu kan tidak begitu likuid sahamnya, sehingga ketika ada profit taking bisa terjadi penurunan. PE [price to earning ratio] juga sudah tinggi. Jadi penurunan yang tajam itu bukan karena apa-apa,” ungkapnya saat dihubungi Bisnis.
Namun, dia menilai prospek saham UNVR masih cukup bagus untuk dikoleksi melihat prospek bisnis ke depan yang masih cerah.
“PE mereka memang tinggi dan selalu tinggi, tetapi bisnis mereka juga potensi pertumbuhannya masih besar. Sifatnya yang defensif dan produknya yang tetap diperlukan, menjadikan outlook bisnis Unilever masih bagus,” paparnya.
Namun, dia mengatakan saham UNVR itu lebih cocok bagi investor dengan orientasi jangka panjang.