Bisnis.com, PEKANBARU – Perusahaan perkebunan sawit milik Grup Sinar Mas, Golden Agri-Resources Ltd mencetak pendapatan sepanjang 9 bulan pertama tahun ini sebesar US$4,7 miliar, naik tipis 3% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$4,53 miliar.
Dalam laporan keuangan serta siaran pers perseroan, Rabu (13/11/2013), kenaikan pendapatan itu disumbang oleh ekspansi di bisnis hilir, terutama peningkatan kapasitas kilang pengolahan.
Kendati pendapatannya naik tipis, tetapi perolehan EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) turun 28% dari US$643 juta menjadi US$462 juta. Begitu juga dengan laba bersih anjlok 47% dari US$356 juta menjadi US$188 juta.
Rendahnya perolehan ini lebih disebabkan oleh lemahnya harga CPO (FOB price) yang turun hingga 23% dari US$1.023 per metrik ton menjadi US$786 per metrik ton.
Meski harga CPO kini masih moderat, segenap jajaran direksi tetap optimistis pada kinerja perusahaan dan outlook industri perkebunan sawit secara umum.
Hal itu dibuktikan dengan pembagian dividen interim sebesar 75,1 juta dollar Singapura atau 0,585 sen dollar Singapura per lembar saham (sekitar 30% dari underlying profit).
Khusus untuk bisnis hilir, sebelumnya Franky Oesman Widjaja, Chairman dan CEO Golden Agri-Resources Ltd mengatakan Golden Agri mendukung rencana pemerintah terkait penggunaan biofuel atau campuran bahan bakar nabati, baik itu campuran biofuel B10 (10% biodiesel, 90% solar) atau B20 (20% biodiesel, 80% solar).
“Kami belum masuk dalam biofuel, tapi kami mendukung usaha pemerintah dan kami akan investasi, akan bikin pabrik. Itu salah satu yang akan menjadi budgeting kami tahun depan,” ujar Franky.