Bisnis.com, CHICAGO-—Harga gandum merangkak naik untuk pertama kalinya sejak enam sesi terakhir setelah China meningkatkan pembelian dari Amerika Serikat (AS)
Departemen Pertanian AS mengatakan para pengekspor dari AS menjual sekitar 120.000 ton gandum ke China.
Penjualan gandum AS menanjak sejak 1 Juni menjadi 11,7 juta ton naik 44% dari periode yang sama tahun lalu, tulis Bloomberg.
"Permintaan adalah segalanya untuk gandum,” kata Jim Gerlach, Presiden A/C Trading Inc Fowler, Indiana. Tahun ini, katanya, jumlah permintaan gandum tahun ini tergolong bagus.
Bursa berjangka gandum untuk pengiriman bulan September naik 0,6% ke level US$6,645 pada 13:15 waktu setempat di Chicago Board Trade.
Kenaikan tersebut yang pertama sejak 11 Juli. Secara keseluruhan, harga gandum turun 15% tahun ini, salah satu alasannya adalah prediksi mengenai produksi global yang meningkat.
Sementara itu, pasar berjangka kedelai untuk pengiriman November tercatat naik 0,7% menjadi US$ 12,74.
Kenaikan tersebut tercatat sebagai yang pertama dalam tiga sesi terakhir. Secara keseluruhan harga kedelai turun 9,6% tahun ini. (ra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
