Bisnis.com, JAKARTA - Saham emerging market jatuh untuk pertama kalinya dalam 8 hari, setelah target penjualan Intel Corp (INTC) meleset dari sejumlah perkiraan dan IMF menyatakan pertumbuhan ekonomi China sesuai perkiraan.
Saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Company Ltd. turun 3,2% di Taipei, menekan acuan di sektor teknologi untuk 1 minggu.
Innolux Corp dan AU Optronics (2409) Corp masing-masing tenggelam lebih dari 4% di Taipei, setelah Commercial Times mengatakan pembuat panel tersebut akan memangkas output.
Cina Shanshui Cement Group Ltd merosot paling parah dalam 1 tahun di Hong Kong setelah mengatakan laba semester pertama turun.
Adapun rupiah Indonesia melemah untuk hari ke-10 terhadap dolar AS, yang merupakan periode terpanjang beruntun sejak Januari 2004.
MSCI Emerging Markets Index kehilangan 0,2% menjadi 957,36 pada 14.13 di Hong Kong, yang merupakan gertakan atas kemenangan beruntun terpanjang sejak Januari.
Intel kemarin mengatakan pendapatan pada kuartal ketiga akan mencapaui US$13,5 miliar. Rata-rata analis memprediksikan penjualan US$ 13,7 miliar, data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
"Penurunan risiko" untuk estimasi pertumbuhan 7,75% IMF telah meningkat, setelah indeks manufaktur melemah pada Juni, demikian IMF yang berbasis di Washington, kemarin.
"Kami berada pada musim pendapatan, dan pasar akan bereaksi terhadap setiap berita pada keuntungan, penjualan dan prakiraan," kata Gopal Agrawal, chief investment officer Mirae Asset Global Investments (India) Pvt., di Mumbai, Kamis (18/7/2013).
Perkiraan penjualan Intel akan menekan saham teknologi Asia. IMF melihat bahwa pertumbuhan China yang berisiko juga membawa sentimen.