BISNIS.COM, NEW YORK-Dolar AS menguat terhadap euro setelah laporan menunjukkan tingkat partisipasi kerja di negeri Paman Sama lebih tinggi dari angka yang diproyeksikan bulan lalu, melanjutkan spekulasi Federal Reserve yang akan memangkas program stimulus moneter.
Mata uang AS menguat atas sejumlah mata uang utama karena laporan Departemen Tenaga Kerja yang menunjukkan masyarakat yang bekerja bertambah pada 175.000 jobs pada Mei, sementara itu tingkat pengangguran juga meningkaat 7,6% karena angkatan kerja bertambah.
Yen naik sebelumnya setelah Menteri Keuangan Taro Aso menyatakan tidak segera memberi perhatian pada pelemahan mata uang negeri itu.
“Reaksi awal telah dilakukan atas penguatan dolar AS, dan saya pikir ini berarti pasar melihat tawaran yang lebih kuat dibandingkan dengan yang mereka ekspektasikan,” kata Brian Daingerfield, ahli strategi ma uang pada Royal Bank of Scotland Group Plc’s unit RBS Securities di Stamford, Connecticut, Sabtu (8/6/2013)
“Tidak cukup kuat untuk menggaransi bahwa pemangkasan akan segera dilakukan, dan itu juga tidak terlalu lemah untuk mendorong ekspektasi pemangkasan.”
Dolar AS menguat 0,2 menjadi US$1,3224 per euro pada pukul 2.56 sore di New York. Greenback menguat 0,5% menjadi 97,42 yen. Mata uang Jepang melemah 0,3% menjadi 128,82 per euro.
_1687503501.jpg?w=348&h=261)
