BISNIS.COM, JAKARTA—Perusahaan investasi, PT Saratoga Investama Sedaya membuka opsi menambah jumlah pelepasan saham dalam penawaran umum perdagan (initial public offering/IPO) jika terdapat kelebihan permintaan.
Manajemen Saratoga mengatakan opsi penjatahan lebih itu hanya akan dilakukan jika kelebihan pemesanan saham mencapai atau paling sedikit 15% dari jumlah saham yang ditawarkan.
Dalam aksi korporasi ini, perseroan akan melepas 430,88 juta saham atau sekitar 15% dalam IPO.
Jika terjadi kelebihan pemesanan itu, maka perseroan membuka opsi menambah jumlah saham yang akan dilepas menjadi 495,52 juta atau sekitar 17,25%.
Terkait dengan hal itu, perseroan juga telah menunjuk PT UBS Securities Indonesia sebagai agen stabilisasi harga.
“Tujuan dilakukannya penjatahan lebih agar manajer stabilisasi melalui agen stabilisasi dapat menggunakan dana hasil penjatahan lebih tersebut untuk melakukan stabilisasi harga agar tidak lebih rendah dari harga penawaran,” paparnya dalam prospektus yang diterbitkan, Rabu (29/5/2013).
Dalam prospektus itu disebutkan setelah IPO, komposisi kepemilikan saham perseroan adalah sebanyak 15% saham akan beredar di masyarakat. Sisanya 29,85% dikuasai PT Unitras Pertama, 27,57% dimiliki oleh Sandiaga Salahuddin Uno, 27,57% dimiliki Edwin Soeryadijaya, dan 0,01% dimiliki oleh PT Saratoga Intiperkasa.
Adapun jika opsi penjatahan lebih dilakukan, komposisi kepemilikan saham perseroan akan menjadi 17,25% saham akan beredar di masyarakat. Sisanya 29,05% dikuasai PT Unitras Pertama, 26,85% dimiliki oleh Sandiaga Salahuddin Uno, 26,85% dimiliki Edwin Soeryadijaya, dan 0,00% PT Saratoga Intiperkasa.