BISNIS.COM, JAKARTA -Saham-saham di bursa nasional diperkirakan akan rawan terkoreksi akibat investor yang mengambil untung setelah rekor tertinggi yang dicapai Rabu (3/4/2013).
Riset dari First Asia Capital pagi ini Kamis (4/4/2013) memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) akan bergerak dalam kisaran resistance 5.010 dan support di 4.940.
"Kondisi pasar global yang kurang kondusif bisa berdampak pada perdagangan saham hari ini. Pergerakan IHSG diperkirakan akan rawan terkoreksi menyusul kecenderungan melakukan penjualan menyusul harga saham yang relatif tinggi," tulis riset itu.
IHSG kemarin melanjutkan tren konsolidasinya dan ditutup menguat 24,215 poin (0,49%) ke 4.981,46. Saham sektor infrastruktur dan pertambangan menjadi motor penguatan indeks. Sedangkan saham sektor properti, perkebunan dan aneka industri cenderung dilanda aksi ambil untung.
Riset itu juga mengatakan penguatan indeks kemarin terutama dipicu antisipasi pelaku pasar atas rencana pembagian dividen sejumlah emiten dan pencapaian laba yang sejalan dengan perkiraan.
Sementara pada perdagangan tadi malam, indeks sejumlah bursa utama dunia, zona Euro maupun di Wall Street, ditutup di zona negatif. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing terkoreksi 0,76% dan 1,05% di 14550,35 dan 1553,69.
Adapun saham pilihan untuk dibeli saat lemah (buy on weakness): ENRG, BBTN. Sementara saham yang patut dijual saat mahal (sel on strength) yaitu ANTM dan saham yang dapat dibeli untuk trading (trading buy) yaitu HRUM dan PTBA.