Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MEDC: Kinerja 2012 Relatif Stagnan

JAKARTA -- PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) memperkirakan kinerja sepanjang 2012 relatif stagnan bila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu.Presiden Direktur Medco Lukman Mahfoedz mengatakan pendapatan operasional (operating income) tahun

JAKARTA -- PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) memperkirakan kinerja sepanjang 2012 relatif stagnan bila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu.Presiden Direktur Medco Lukman Mahfoedz mengatakan pendapatan operasional (operating income) tahun ini sekitar US$230 juta, tidak jauh berubah dari US$223 juta pada tahun lalu. Angka EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) juga sama."Tahun 2012 ini pendapatan operasional perseroan kami targetkan US$230 juta, dengan EBITDA kami pertahankan sama dengan tahun lalu sekitar US$330 juta," ujarnya Rabu (12/12).Di saat yang sama, produksi emiten energi berkode MEDC diperkirakan sebesar 65.000 barel setara minyak (boe). Untuk tahun depan volume produksi juga diperkirakan sama.  Menurutnya, target tahun depan itu merupakan pencapaian dalam menahan laju penurunan yang mungkin sekitar 10%-20%. "Tapi kami melakukan pengeboran lagi sehingga tahun depan bisa kami targetkan sama," katanya.Sementara itu, untuk pengembangan proyek utama di tahun depan, Lukman menyebutkan telah menyiapkan anggaran US$300 juta. Dana yang diambil seluruhnya dari kas internal itu akan digunakan dalam proyek migas termasuk di Senoro, dan Libya.Selain itu, perseroan juga menyiapkan US$60 juta untuk eksplorasi sementara untuk pengembangan dan produksi mencapai US$200 juta.Angka tersebut lebih besar bila dibandingkan dengan anggaran (capital expenditure/capex) tahun ini US$437 juta. Per 30 Juni 2012, kas dan setara kas Medco tercatat US$733,4 juta dan aset mencapai US$2,63 miliar.Perusahaan yang dimiliki oleh Arifin Panigoro ini baru saja mendapatkan persetujuan harga gas untuk pasokan ke sebuah produsen amoniak sebanyak 55 MMSFD.Presiden Direktur Medco Lukman Mahfoedz mengatakan persetujuan tersebut didapat dari Kemetrian ESDM untuk memasok PT Panca Amara Utama mulai tahun 2015 hingga 2027. Harga gas dikaitkan dengan harga amonia."Harga ammonia saat ini sekitar US$650 per ton, maka harga gas sekitar US$7,4 per mmbtu," ujarnya Rabu (12/12).Menurutnya, SK Migas sebagai pengganti BP Migas telah beroperasional dengan baik karena proses persetujuan selesai dengan cepat. (07/Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Hanum Kusuma Dewi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper