Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Saham-saham di sektor transportasi menunjukan pelemahan yang signfikan selama satu bulan terakhir, terutama pada industri perkapalan yang dipengaruhi oleh krisis global. 
 
Saham PT Samudera Indonesia Tbk, misalnya, mengalami penurunan yang konstan sejak satu bulan terakhir. Saham berkode SMDR ini sempat mencapai angka 4.300 pada 2 dan 3 Mei 2012 lalu, namun angkanya terus turun 600 poin menjadi 3.700 pada penutupan hari ini. 
 
Sementara itu, saham PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk juga menunjukan penurunan yang signifikan sebanyak 610 poin dari angka 1.740 pada 2 Mei 2012 lalu menjadi 1.130 pada penutupan 25 Mei lalu. Hari ini, saham berkode MBSS ini, hanya menguat tipis sebesar 10 poin menjadi 1.140.
 
Analis dari PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, menilai investor cenderung menarik diri dari perdagangan sektor transportasi, komoditas, dan perbankan ketika krisis Eropa terjadi. 
 
Krisis yang ini menimpa negara-negara Eropa dianggap memiliki dampak besar pada permintaan komoditas atau ekspor dalam negeri, sehingga berimbas pula pada penurunan aktifitas perkapalan.
 
"Nilai komoditas yang kini sedang turun juga berdampak negatif pada saham transportasi. Padahal, satu sisi, turunnya nilai komoditas dampak positif karena harga minyak dunia turun dan membuat ongkos produksi bisa dipangkas," katanya. 
 
Purwoko menilai perbaikan nilai saham transportasi bisa terjadi jika krisis global semakin membaik. Namun, secara keseluruhan, dia menilai penurunan indeks sektor transportasi tidak terlalu berpengaruh terhadap indeks harga saham gabungan, karena porsi terbesar masih dipegang oleh sektor komoditas dan perbankan.  
 
Selain SDMR dan MBSS, saham emiten lain seperti PT Cardig Aero Services Tbk dan PT Indo Straits Tbk mengalami penguatan dan pelemahan angka yang fluktuatif. 
 
Saham Indo Straits dengan kode saham PTIS pada penutupan hari ini, PTIS ditutup pada angka 930 melemah 50 poin atau 5% dari 980. Sedangkan saham Cardig berkode CASS kini berada pada level 830. Level tertinggi diraih pada 11 Mei lalu dengan 890 poin dan level terendah terjadi pada 8 Mei pada level 770. (sut)

 

 

 

 

BACA JUGA:

Skandal seks DPR mulai terkuak

Kekhawatiran data China pukul saham pertambangan

Hasil F1 Monaco, Webber juaranya

Rossi masuk Honda gantikan Stoner?

Nilai tukar rupiah, gimana hari ini?

 

SITE MAP:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Sumber : Christine Franciska

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper