Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perubahan iklim ganggu pasokan pangan

ROMA: Pasokan pangan global akan terganggu seiring perubahan iklim yang membawa cuaca ekstrim selama dekade berikutnya, seperti China yang mungkin dilanda kekeringan hebat dan Amerika Utara yang mengalami hujan lebat.Omar Baddour, seorang kepala divisi

ROMA: Pasokan pangan global akan terganggu seiring perubahan iklim yang membawa cuaca ekstrim selama dekade berikutnya, seperti China yang mungkin dilanda kekeringan hebat dan Amerika Utara yang mengalami hujan lebat.Omar Baddour, seorang kepala divisi pada badan meteorologi PBB, mengatakan cuaca ekstrim akan menjadi lebih intens di masa mendatang, terutama gelombang panas dan hujan ekstrim. "Jika dikombinasikan dengan kurangnya curah hujan di beberapa daerah seperti wilayah Mediterania dan China, akan mempengaruhi produksi tanaman dan pertanian," ungkapnya. Cuaca lebih ekstrim - termasuk di AS, eksportir pertanian terbesar di dunia - dapat mengganggu panen dan kemungkinan memangkas produksi sereal, minyak makanan dan ternak sehingga meningkatkan harga. "Kami melihat dengan keyakinan yang tinggi dalam proyeksi iklim bahwa intensitas curah hujan di beberapa bagian dunia akan lebih tinggi, dan kekeringan akan lebih luas," kata Baddour. Dia menambahkan bahwa gelombang panas akan lebih sering terjadi. Indeks harga Pangan dan Pertanian FAO, yang memasukan 55 item komoditas makanan, naik sembilan kali dalam 10 bulan terakhir, dengan puncaknya di 237,24 poin pada Februari. Indeks meningkat menjadi 232,07 bulan lalu.China mengatakan kekeringan di negara itu telah mempengaruhi 6,5 juta hektar lahan pertanian. Otoritas setempat telah memerintahkan operator dari Three Gorges Dam, dam terbesar di dunia, untuk melepaskan air guna mengisi Sungai Yangtze dan mengatasi curah hujan yang rendah dalam setengah abad di wilayah tersebut."Jika kekeringan tidak berakhir dalam dua minggu, dampak terhadap padi di wilayah ini tak diragukan lagi akan signifikan," kata Zhang Lu, seorang analis di grup Cngrain.com kepada Bloomberg.Biro Pertanian AS mengatakan banjir di sepanjang Sungai Mississippi dan anak-anak sungainya telah mempengaruhi hampir 3,6 juta hektar lahan pertanian, menyebabkan kerusakan yang paling parah di Arkansas. (23/msw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper