JAKARTA: Kementerian BUMN mengakui perlunya evaluasi mendalam atas pelaksanaan pelepasan saham perdana (initial public offering/IPO) perusahaan BUMN.Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan sejauh ini pelaksanaan IPO perusahaan BUMN sudah sesuai dengan
JAKARTA: Kementerian BUMN mengakui perlunya evaluasi mendalam atas pelaksanaan pelepasan saham perdana (initial public offering/IPO) perusahaan BUMN.Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan sejauh ini pelaksanaan IPO perusahaan BUMN sudah sesuai dengan aturan yang ada, namun evaluasi mendalam tetap diperlukan terhadap aksi korporasi tersebut.Dia mengimbau agar para penjamin pelaksana emisi (underwriter) harus bekerja lebih keras dan cermat dalam menangani pelaksanaan aksi korporasi itu dan harus siap menghadapi resiko tidak terserap maksimalnya saham oleh publik. "Memang masih sangat perlu untuk melakukan evaluasi baik dari sistem mekanismenya maupun prosedur perusahaan BUMN yang akan melakukan IPO. Untung-rugi merupakan hal wajar dalam bisnis bursa. Untuk itu sekuritas-sekuritas harus bekerja lebih keras dan cermat untuk menghadapi peluang-peluang tidak terserapnya saham dalam setiap IPO," ujarnya, hari ini.Deputi Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Kementerian BUMN Achiran Pandu Djajanto menambahkan semua pihak terkait harus pandai dalam membaca strategi di pasar. Fundamental perusahaan yang akan IPO juga tidak boleh luput dari perhatian.Semua pihak yang terlibat harus baca strategi pasar, apakah sedang bullish atau bearish. Fundamental perusahaan juga penting. Misalnya BNI dan Bank Mandiri, BNI memang dilaksanakan ketika pasar masih bullish, jadi bagus," tuturnya.Sedangkan untuk Bank Mandiri memang pasar sedang kurang bagus, tetapi secara fundamental sudah bisa mendapat dari mana-mana, seperti dari pelepasan sahamnya di Garuda.
"Kalau untuk menjaga CAR [rasio kecukupan modal], itu sudah lebih dari cukup," jelasnya. (yus)
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :
Bisnis Indonesia bersama 3 media menggalang dana untuk membantu tenaga medis dan warga terdampak virus corona yang disalurkan melalui Yayasan Lumbung Pangan Indonesia (Rekening BNI: 200-5202-055). Ayo, ikut membantu donasi sekarang! Klik Di Sini untuk info lebih lengkapnya.
Pada 2020, TURI mencatatkan pendapatan bersih Rp8,3 triliun, turun 36 persen dari tahun sebelumnya Rp13 triliun. Adapun, laba bersih anjlok 93 persen menjadi Rp42,8 miliar…
Pada penutupan perdagangan Jumat (26/2/2021), harga emas Comex kontrak April 2021 koreksi 2,62 persen atau 46,6 poin menjadi US$1.728,8 per troy ounce. Ini menjadi level…