Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Desak Pertamina Terbitkan Obligasi Rupiah

Pemerintah mendesak perusahaan minyak dan gas pelat merah PT Pertamina (Persero) untuk menerbitkan obligasi rupiah agar tercatat di pasar modal, sehingga BUMN tersebut lebih transparan.
Ilustrasi sertifikat obligasi. Pertamina diminta terbitkan surat berharga dalam rupiah/Bisnis
Ilustrasi sertifikat obligasi. Pertamina diminta terbitkan surat berharga dalam rupiah/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah mendesak perusahaan minyak dan gas pelat merah PT Pertamina (Persero) untuk menerbitkan obligasi rupiah agar tercatat di pasar modal, sehingga BUMN tersebut lebih transparan.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno mengatakan keinginan pemerintah agar Pertamina lebih transparan dapat dilakukan dengan pencatatan utang perseroan di PT Bursa Efek Indonesia.

"Pertamina juga perlu mengeluarkan obligasi dalam rupiah, sehingga hutang obligasi tersebut tercatat di pasar modal Indonesia," ungkapnya, Senin (1/12/2014).

Pencatatan utang Pertamina di BEI, sambungnya, akan membuat BUMN migas tersebut menjadi perusahaan BUMN non listed dengan utang yang listed. Pencatatan utang yang menjadikan Pertamina selayaknya listed company, menyebabkan perusahaan itu lebih terbuka.

Rini memberikan kesempatan kepada direksi Pertamina yang baru terpilih pekan lalu untuk segera melakukan transparansi di BUMN migas tersebut. Bahkan, Rini meminta Pertamina untuk memberikan publikasi analisis laporan keuangan setiap triwulanan yang dapat diakses oleh semua masyarakat.

"Tidak ada jeleknya untuk utang itu juga dikonversi menjadi rupiah dan kemudian di-listed di pasar modal dalam negeri," paparnya.

PT Pertamina (Persero) baru saja meraih pinjaman valas dari 12 sindikasi perbankan lokal dan asing dengan nilai US$1,8 miliar setara dengan Rp21,6 triliun.

Pertamina meraih pinjaman senilai US$1,8 miliar dengan jangka waktu 5 tahun pada Oktober lalu. Fasilitas pinjaman sindikasi 12 perbankan itu secara resmi ditandatangani pada 18 November 2014.

Pinjaman tersebut terbagi dua, yakni sebesar US$500 juta merupakan onshore, dan sisanya senilai US$1,3 miliar adalah offshore secara bertahap.

Meski Pertamina telah meraup fasilitas pinjaman berupa dana dari luar negeri, Rini menegaskan, perolehan tersebut tidak dapat serta merta digunakan. Dia meminta direksi Pertamina yang baru, yakni Dirut Dwi Soetjipto, untuk melaporkan rencana penggunan dana hasil global bond itu.

Sebelum fasilitas pinjaman itu digunakan, sambungnya, pemerintah meminta manajemen yang baru untuk menjelaskan secara rinci. Kemudian, nantinya akan dilakukan koordinasi dengan kementerian teknis lainya.

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Pertamina pada 2015 mendatang harus sejalan dengan program-program yang telah dicangkan oleh pemerintah.

Selain itu, Rini juga akan melakukan evaluasi secara menyeluruh utang valas maupun rupiah yang dimiliki oleh Pertamina. Dia berharap Dwi Soetjipto sebagai dirut, dan tiga direksi lainnya mampu dan siap mengemban amanah tersebut.

"Saya meminta secara menyeluruh, yang sudah terpakai untuk apa saja, dan yang belum terpakai rencananya akan dipakai untuk apa saja, saya akan review semua," jelasnya..

Dalam laporan keuangan Pertamina per Juni 2014, disebutkan utang Pertamina melonjak 21,15% menjadi US$8,68 miliar, dari sebelumnya US$7,185 miliar. Aset Pertamina hingga 30 Juni 2014 mencapai US$51,91 miliar, naik dari sebelumnya US$49,34 miliar.

Total liabilitas Pertamina hingga paruh pertama tahun ini mencapai US$34,18 miliar, naik dari sebelumnya sebesar US$32,05 miliar. Sedangkan ekuitas tercatat mencapai US$17,72 miliar dari sebelumnya US$17,28 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper