Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) mencetak laba bersih pada 2013 sebesar Rp1,92 triliun (unaudited), naik 10,8% dari realisasi laba bersih pada 2012 sebesar Rp1,73 triliun.
Seperti dikutip dari keterangan resmi Kalbe yang dipublikasikan, Rabu (12/2/2014), untuk penjualan bersih konsolidasi indikatif selama 2013 tercatat sebesar Rp16,01 triliun, naik 17,4% dari 2012 yang sebesar Rp13,64 triliun.
“Kalbe membukukan kinerja yang positif pada 2013 dengan pertumbuhan penjualan bersih yang mantap sesuai dengan target perseroan,” ujar Vidjongtius, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Kalbe dalam keterangan resmi, Rabu (12/2/2014).
Vidjongtius mengatakan di tengah melemahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, perseroan tetap mampu mencapai pertumbuhan penjualan didukung oleh pertumbuhan volume konsumsi yang tinggi.
Sementara itu, laba kotor diketahui tumbuh 17,5% dari 2012. Marjin laba kotor terhadap penjualan bersih tercatat stabil dibandingkan tahun sebelumnya pada level 47,9%.
Perseroan juga mencatat laba usaha tumbuh 14,6%. Rasio laba usaha terhadap penjualan bersih pada 2013 turun jadi 15,9% dari 16,3% akibat peningkatan beban penjualan dan pemasaran serta biaya riset dan pengembangan.
“Pertumbuhan laba bersih yang lebih rendah [10,8%] dibandingkan dengan pertumbuhan laba usaha terutama disebabkan oleh dampak depresiasi kurs rupiah,” ujar Vidjongtius.
Melemahnya nilai tukar rupiah dari Rp9.670 per Dolar AS pada 31 Desember 2012 hingga Rp12.189 per dolar AS pada 31 Desember 2013, mengakibatkan timbulnya dampak kerugian translasi kurs valuta asing, dibandingkan dengan keuntungan kurs yang dibukukan di 2012.