Bisnis.com, JAKARTA — Ledakan harga emas belakangan ini yang mencapai nilai tertinggi sepanjang masa di atas US$2.400 per ons, rasanya mustahil terjadi tanpa andil China, meski sejumlah faktor lain juga menjadi pendorong. China yang merupakan produsen dan konsumen logam mulia terbesar di dunia, berada di garis depan dan pusat dari lonjakan harga yang luar biasa itu.
Memburuknya ketegangan geopolitik, termasuk perang di Timur Tengah dan Ukraina, dan prospek penurunan suku bunga AS, menopang kuat nilai emas sebagai investasi.