Bisnis.com, JAKARTA – Harga nikel diprediksi masih akan tertekan sepanjang 2024 akibat kelebihan pasokan nikel dan melambatnya perekonomian China sebagai negara importir terbesar. Emiten nikel Indonesia turut dibayangi kondisi ini, salah satunya PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel.
Analis Komoditas Wahyu Laksono menjelaskan harga nikel sepanjang tahun ini terus mengalami pelemahan signifikan, bahkan mencapai level terendah US$18.000 per metrik ton. Dengan penurunan sebesar 43% secara year to date, harga nikel kini berada pada tingkat support grafik yang terendah yaitu di level US$16.000 per metrik ton.