Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv
Ancang-ancang Saham Kalbe Farma (KLBF) dari Risiko Resesi dan Inflasi 2023
Lihat Foto
Premium

Ancang-ancang Saham Kalbe Farma (KLBF) dari Risiko Resesi dan Inflasi 2023

Kalbe Farma (KLBF) bersiap menghadapi risiko yang lebih tinggi pada 2023 setelah diterpa lonjakan inflasi sepanjang tahun ini.
Artha Adventy, Rahmad Fauzan, & Reni Lestari
Artha Adventy, Rahmad Fauzan, & Reni Lestari - Bisnis.com
28 Desember 2022 | 13:00 WIB

Bisnis.com, JAKARTA — Keluar mulut harimau, masuk ke mulut buaya. Peribahasa itu agaknya cukup menggambarkan situasi industri farmasi yang baru lepas dari krisis akibat pandemi, kemudian dihadapkan kembali pada risiko resesi dan inflasi 2023.

Sebutlah emiten farmasi PT Kable Farma Tbk. (KLBF) yang pada Juni 2022 telah menaikkan harga jual rata-rata (average selling price/ASP) sebesar 5 persen untuk melawan derasnya inflasi sebesar 4,35 persen pada bulan tersebut.

Bagi KLBF dan produsen farmasi lain, inflasi telah melambungkan harga bahan baku dan kemasan ke titik didihnya. Pada Mei 2022, misalnya, harga bahan baku kemasan berbasis high-density polyethylene (HDPE) mengalami kenaikan tertinggi dalam lima tahun terakhir ke lebel US$1.126 per metrik ton.

Silakan masuk/daftar untuk melanjutkan membaca Konten Premium

Dan nikmati GRATIS AKSES 5 artikel Konten Premium!

Masuk / Daftar
Berbagai metode pembayaran yang dapat Anda pilih:
  • visa
  • mastercard
  • amex
  • JCB
  • QRIS
  • gopay
  • bank transfer
  • ovo
  • dana
Berlangganan Sekarang
back to top To top