Bisnis.com, JAKARTA — Ambisi pemerintah untuk menjadikan Indonesia pemain utama industri baterai kendaraan listrik atau EV, dikerek naik lebih jauh lagi. Pemerintah kini juga bertujuan membentuk kartel nikel dunia.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadia mengungkapkan gagasan untuk membentuk kartel nikel, mirip Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC).
OPEC diketahui beranggitakan produsen minyak terbesar seperti Arab Saudi dan negara-negara timur tengah lainnya. Aliansi itu berperan mengoordinasikan pasokan dan harga minyak di antara anggota.
Gagasan itu disampaikan Bahlil saat bertemu Menteri Perdagangan Internasional Kanada, Mary Ng di sela-sela KTT G20 Bali, Selasa (15/11/2022). Selain Indonesia, Kanada juga merupakan salah satu negara dengan kekayaan nikel.
Menurut US Geological Survey 2020, Indonesia memiliki cadangan nikel sebesar 21 juta ton, sedangkan Kanada 2 juta ton. Tahun lalu Indonesia memproduksi 1 juta ton nikel, sedangkan Kanada 130.000 ton.
Bahlil mengatakan aliansi negara-negara kaya mineral akan bersatu untuk mendorong kebijakan dan pengembangan industri hilir.