Bisnis.com, JAKARTA – Prospektus awal rights issue PT Bank Ganesha Tbk. (BGTG), yang menyatakan bahwa pemegang saham pengendali langsungnya PT Equity Development Investment Tbk. (GSMF) tidak akan tampil sebagai pembeli siaga, sempat memunculkan kekhawatiran soal masa depan bank bermodal cekak itu. Namun, nasib BGTG sepertinya tak akan semalang perkiraan awal.
Kendati GSMF tidak tampil sebagai penadah saham baru, pemiliknya yakni Equity Global International Limited (EGI) tampak enggan tinggal diam. Mulai muncul gestur dari EGI untuk mengambil “peran terpisah” dari GSMF, cangkang bisnisnya di Indonesia, dalam struktur kepemilikan BGTG.
Hal tersebut, secara otomatis, akan membuat EGI memiliki hak untuk ikut menyuntik modal.
Isyarat positif EGI tampak dari aksi borong saham yang mereka lakukan baru-baru ini. Berdasarkan data KSEI, dalam sepekan terakhir (21-26 Oktober 2022), EGI melakukan aksi borong terhadap 3,45 miliar lembar saham BGTG.
Tepat sepekan lalu, EGI sama sekali belum menggenggam selembar pun saham BGTG. Artinya, transaksi sepekan terakhir membuat porsi kepemilikan mereka (di luar kepemilikan tidak langsung via GSMF) menyentuh 12,14 persen.
Dalam pantauan Bisnis, tidak semua transaksi beli dilakukan EGI di pasar reguler. Pasalnya, seturut data broker, pada rentang 21-26 Oktober 2022 terdapat transaksi tutup buku alias crossing saham di pasar negosiasi dengan jumlah 1,15 miliar lembar. Broker yang digunakan untuk bertransaksi adalah Equity Sekuritas, broker yang sama dengan broker pilihan EGI. Jumlah lembar saham ini mewakili 33,3 persen dari total transaki yang dilakukan EGI dalam sepekan terakhir.