Bisnis.com, JAKARTA – Rontoknya harga Bitcoin bukan lagi sesuatu yang baru. Namun, “penurunan harga” dalam arti intrinsik, alias menciutnya biaya yang dikeluarkan para penambang untuk melakukan produksi, menjadi fenomena teranyar yang mendera aset cryptocurrency tertua di dunia ini.
Laporan terbaru yang diterbitkan Tim Riset J.P Morgan makin mempertegas ramalan tersebut. Dalam estimasinya, J.P Morgan memperkirakan rata-rata biaya produksi Bitcoin saat ini berkisar US$13.000 per keping, turun separuh lebih dari estimasi US$24.000 per keping pada awal Juni 2022.