Bisnis.com, JAKARTA – Mata uang di kawasan Asia terjatuh pada awal pekan ini, termasuk rupiah. Tekanan terhadap mata uang negara pasar berkembang (emerging markets) ditengarai kekuatan dolar AS yang kian perkasa.
Berdasarkan data Bloomberg pada Senin (9/5/2022) pukul 11.46 WIB, rupiah melemah terbatas dibandingkan peers-nya sebesar 56 poin atau 0,39 persen menjadi Rp14.536. Sejak awal tahun, rupiah masih menguat 1,87 persen.