Bisnis.com, JAKARTA – Nama dua konglomerasi yakni Grup Salim dan Grup Sinarmas telah kondang sebagai raja industri sawit, terutama minyak goreng di Indonesia.
Grup Salim saat ini tercatat memiliki lini usaha di bidang kelapa sawit dan produk turunannya lewat PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP). Sementara itu Grup Sinarmas memiliki Golden Agri-Resources Ltd dan anak usahanya yakni PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk (SMAR).
Kedua grup usaha tersebut pun, saat ini secara tak langsung terlibat dalam persaingan di industri minyak kelapa sawit, terutama minyak goreng. Sekadar informasi, Grup Salim yang didirikan Sudono Salim saat ini memiliki merek minyak goreng Bimoli, Bimoli Spesial, Delima, dan Happy. Sedangkan Grup Sinarmas yang didirikan Eka Tjipta Widjaja memiliki merek Kunci Mas dan Filma.
Namun, sebelum terlibat persaingan di pasar minyak goreng, keduanya rupanya sempat berkongsi dalam merintis bisnis tersebut. Bahkan perkongsian awal Grup Salim dan Grup Sinarmas sempat melibatkan taipan lain yakni Sukanto Tanoto lewat Royal Golden Eagle (RGE).
Seperti dikisahkan dalam buku Liem Sioe Liong dan Salim Grup, Pilar Bisnis Soeharto yang ditulis Richard Borsuk dan Nancy Chng (2016:306), kongsi itu berawal dari keinginan Grup Salim untuk terjun ke bisnis kelapa sawit yang pada era 1980an berkembang.
Sadar akan pengetahuan tentang bisnis sawit yang terbatas, anak sulung Sudono Salim yakni Anthoni Salim, memutuskan menggandeng Sukanto Tanoto. Adapun, Tanoto tercatat menjadi salah satu perintis bisnis sawit di Indonesia ketika mendirikan PT Inti Indo Sawit Sejati pada 1970.