Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah sentimen positif akan menjadi pendongrak laju saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) yang telah memasuki usia 1 tahun penggabungan atau merger.
Bank Syariah Indonesia dengan kode saham BRIS merupakan hasil penggabungan usaha atau merger dari PT Bank BRI Syariah Tbk., PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri.
Saat ini, kepemilikan saham BRIS masing-masing dikendalikan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebesar 50,83 persen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dengan porsi 24,85 persen, dan PT bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sebesar 17,25 persen.
Pada 1 Februari 2021, perseroan mengumumkan proses merger telah efektif dan menjadi entitas Bank Syariah Indonesia dengan melakukan seremoni di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sejumlah analis saham memperkirakan saham BRIS dapat terdorong ke level 2.000, sama seperti saat launching pertama di lantai bursa pada tahun lalu. Hal itu utamanya didorong pencapaian kinerja perseroan sepanjang 2021.