Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah saham emiten sektor poultry atau unggas diperdagangkan di zona hijau pada Selasa (28/12/2021) di tengah kondisi kenaikankan harga bahan pokok seperti telur ayam.
Adapun emiten yang yang mengalami kenaikan harga saham antara lain PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN), PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk. (SIPD), dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA).
Apabila diperinci, harga saham sektor unggas CPIN mengalami kenaikan harga saham 1,69 persen pada level 6.000, dengan kapitalisasi pasar hingga Rp98,39 triliun. Meski begitu, secara year-to-date (YtD) saham CPIN telah terkoreksi hingga 8,05 persen.
Emiten lainnya, harga saham SIPD juga melambung tinggi dengan kenaikan harga saham 14,71 persen pada level 250. Sementara secara ytd harga saham telah melonjak 30 persen. Pun juga dengan saham JPFA, meskipun dengan kenaikan saham lebih tipis sebesar 1,17 persen pada level 1725. Sedangkan JPFA telah mengalami kenaikan harga mencapai 17,75 persen.
Sementara emiten yang mengalami penurunan harga saham adalah PT Widodo Makmur Unggas Tbk. (WMUU) dan PT Malindo Feedmil Tbk. (MAIN) dengan pergerakan harga saham masing-masing dengan penurunan 1,27 persen pada level 156 dan 2,86 persen pada level 680.
Emiten unggas menjadi sorotan, ketika harga telur meroket jelang Tahun Baru 2022 yang mencapai Rp30.000 per kg di sejumlah wilayah. Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat harga rata-rata telur ayam ras secara nasional mengalami kenaikan hingga 11,28 persen dibandingkan dengan bulan lalu menjadi Rp28.600 per kilogram (kg) pada 25 Desember 2021.