Bisnis.com, JAKARTA - Catatan laba jumbo PT Provident Agro Tbk. (PALM) berakhir antiklimaks. Rapat umum pemegang saham perusahaan yang dilaksanakan pada 25 Agustus lalu di luar bayangan para investor.
Perusahaan sawit yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Provident Capital Indonesia (44,16 persen) dan Saratoga Sentra Business (44,87 persen) memutuskan tidak membagikan dividen.
"Rapat tersebut telah dihadiri sejumlah 6,33 miliar saham yang memiliki hak suara yang sah atau 89,595 persen dari seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan," tulis manajemen dalam risalahnya yang dipublikasikan di website Bursa Efek Indonesia, Jumat (27/8/2021)
Kondisi yang diluar perkiraan para investor ritel. Pasalnya, pada tahun lalu, PALM membukukan laba Rp1,99 triliun. Rekor laba sejak perusahaan berdiri. Akan tetapi perusahaan memutuskan dana jumbo itu sebagai laba ditahan hampir seluruhnya. Hanya disisakan Rp100 juta itupun ditempatkan sebagai dana cadangan.
Sementara pada tahun-tahun sebelumnya, pemegang saham PALM selalu royal membagi dividen. Bahkan saat kondisi perusahaan paling sulit sekalipun.
Itu ditunjukkan dengan pembagian dividen di tengah pandemi pada 2020 lalu sebesar Rp33 per lembar. Padahal sepanjang 2019 kondisi keuangan perusahaan merugi. Demikian juga atas kinerja 2018 yang juga rugi, dalam RUPS yang diselenggarakan pada 2019, perusahaan tetap membagikan dividen Rp2,5 per lembar.