Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga pemeringkat global, Fitch Ratings memproyeksikan penyebaran varian Covid-19 yang tidak terkendali akan mengancam prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kondisi itu berpotensi mengurangi keuntungan yang dicapai sektor korporasi non-keuangan pada paruh pertama tahun ini.
Belum lagi, vaksinasi yang masih rendah dan juga kebijakan pembatasan sosial masyarakat yang berkepanjangan hingga 25 Juli 2021 semakin memberatkan pertumbuhan tersebut.
Risiko infeksi lebih lanjut juga tetap ada, karena kasus baru tetap di atas batas pemerintah atau 10.000 per hari.
Untuk itu Fitch memprediksi Indonesia tidak akan mencapai 70-80 persen tingkat vaksinasi penuh sebelum semester I/2022, atau tingkat herd immunity.
Hal itu disampaikan dalam laporan Fitch Non-Rating Action Commentary bertajuk Covid-19 Variants Cloud Indonesia’s Corporate Outlook.
Dalam laporan itu, Fitch menerangkan bahwa rating pemeringkatan emiten akan sangat berpengaruh pada beberapa segmen bisnis. Adapun segmen bisnis yang dimaksud adalah perusahaan penjual mobil atau otomotif yang bergantung pada pelanggan. Selain itu ada pula sektor konsumer, ritel modern dan juga pemilik mal.