Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia masih membutuhkan dukungan pangkalan data alias data center untuk melayani masyarakat dan perusahaan teknologi di dalam negeri.
Meroketnya harga saham emiten teknologi PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) membuka mata para investor akan gurihnya bisnis data center. Perusahaan besutan Toto Sugiri itu mengklaim menjadi salah satu pemain utama dalam bisnis pangkalan data.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, saat ini setidaknya ada tujuh anggota Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang menjadi penyedia data center di Indonesia per September 2020.
Dari jumlah kepemilikan, PT Mora Telematika Indonesia menjadi yang terbanyak dengan 6 pangkalan data diikuti oleh Pricenton Digital Group 5 data center, Internetindo Data Centra Indonesia 4 data center, DCI Indonesia 3 data center, Lintasarta 3 data center, NAP Info Lintas Nusa 2 data center, dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia 2 data center.
Lebih lanjut, Sekjen Asosiasi Penyelenggara Data Center Indonesia (IDPRO) Teddy Sukardi coba menggambarkan kondisi terkini dan potensi dari bisnis pangkalan data di Tanah Air.