Bisnis.com, JAKARTA — Investasi di reksa dana (RD) pasar uang terbukti menjadi instrumen yang paling menguntungkan di tengah volatilitas pasar modal. Atas kondisi ini investor beramai-ramai memindahkan dana investasinya kepada instrumen dengan risiko rendah ini.
Sebagai gambaran, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), posisi dana kelolaan reksa dana pasar uang pada akhir 2019 mencapai Rp69,18 triliun. Nilai aktiva bersih (NAB) itu kemudian meningkat tajam di akhir 2020 kala pandemi melanda menjadi Rp94,55 triliun, atau naik sekitar 37 persen. Jumlah ini kemudian menyusut menjadi Rp93,35 triliun per akhir April 2021.