Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor jasa pertambangan mengejar perolehan kontrak baru untuk menangkap peluang pertumbuhan kinerja seiring dengan tren penguatan harga batu bara.
Entitas Grup Indika Energy, PT Petrosea Tbk. (PTRO) misalnya, menargetkan penambahan kontrak baru pada tahun ini mencapai US$300 juta.
Direktur Keuangan Petrosea Romi Novan Indrawan mengatakan bahwa terdapat sejumlah negosiasi kontrak yang tengah berjalan, menyusul kontrak baru yang didapatkan perseroan belum lama ini dengan PT Kartika Selabumi Mining (KSM) dan PT Palm Mas Asri.
Adapun, kontrak dengan KSM dan Palm Mas Asri itu senilai Rp2,7 triliun, sedangkan kontrak yang masih dalam proses negosiasi adalah kontrak jasa EPC dengan estimasi nilai kontrak mencapai US$112 juta.
“Dengan demikian, kami menargetkan tambahan kontrak baru tahun 2021 sekitar US$300 juta,” ujar Romi kepada Bisnis, Selasa (13/4/2021).
Romi menjelaskan bahwa perseroan melihat prospek kinerja yang lebih baik pada tahun ini, didukung oleh kenaikan harga batu bara yang juga akan berkontribusi positif terhadap tarif kontrak pertambangannya.