Bisnis.com, JAKARTA — Pada akhir Maret, IHSG kembali ke level 5.000-an setelah bercokol di atas level psikologis 6000-an sejak awal tahun ini.
Seiring dengan musim laporan keuangan tahunan yang tak cukup meyakinkan, saham sejumlah emiten dilanda aksi jual dan menyebabkan harga sahamnya terpapar auto reject bawah alias ARB dan bahkan berkali-kali. IHSG pun mulai panas dingin sejak awal April.