Bisnis.com, JAKARTA - Fenomena auto reject atas (ARA) terhadap saham-saham emiten yang baru melakukan initial public offering (IPO) membuat investor ritel berebut meletakkan dana pada saham baru.
Potensi keuntungan berlipat dalam waktu singkat menjadi alasan pilihan saham IPO didapatkan saat penjatahan. Setelah mendapatkan distribusi, langsung jual saat harga terbaik. Apalagi kondisi pasar sekunder diyakini akan menyerap saham yang baru melantai.