Bisnis.com, JAKARTA — Pemberlakuan kembali pembatasan sosial berskala besar di wilayah DKI Jakarta diprediksi akan semakin menekan kinerja emiten perunggasan yang masih dibayangi pelemahan permintaan hingga kuartal III/2020.
Sekretaris Perusahaan PT Malindo Feedmill Tbk. Andre Andreas Hendjan mengatakan perusahaan termasuk ke dalam industri esensial. Dengan demikian, operasional masih berjalan normal di tengah pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Andre mengatakan saat ini harga broiler dan day old chicken (doc) memang masih berfluktuasi berdasarkan permintaan. Akan tetapi, pihaknya mengklaim permintaan berangsur-angsur telah pulih.
“Secara keseluruhan mulai pulih walaupun belum 100 persen normal,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (14/9/2020).
Berdasarkan laporan keuangan semester I/2020, kontribusi pendapatan dari bisnis broiler dan doc perseroan turun secara tahunan pada semester I/2020. Tercatat, jumlah yang dikantongi dari bisnis doc menyusut 28,70 persen dari Rp722,11 miliar per 30 Juni 2019 menjadi Rp514,85 miliar akhir Juni 2020.
Penurunan juga terjadi untuk pendapatan dari bisnis ayam pedaging atau broiler. Emiten berkode saham MAIN itu melaporkan realisasi turun 3,70 persen dari Rp432,60 miliar pada semester I/2019 menjadi Rp416,56 miliar per 30 Juni 2020.