Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Pangkas Suku Bunga, Siap-siap Emas Sentuh US$1.700

Harga emas tinggal menunggu waktu untuk bisa menembus level psikologis US$1.700
Bongkahan emas./Bloomberg
Bongkahan emas./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Emas tampak memasang kuda-kuda untuk tancap gas menuju US$1.700 per troy ounce seiring dengan pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed pada Selasa (3/3/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Rabu (4/3/2020) pukul 07.41 WIB, harga emas di pasar spot bergerak menguat 0,32 persen menjadi US$1.646,19 per troy ounce. Sementara itu, harga emas berjangka kontrak April 2020 di bursa Comex bergerak menguat tipis 0,08 persen menjadi US$.1645,7 per troy ounce.

Adapun, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama stabil di level 97,155. Analis Capital Futures Wahyu Laksono mengatakan bahwa harga emas untuk menyentuh level psikologis baru US$1.700 per troy ounce tinggal menunggu waktu.

“Level US$1.700 terlihat lebih probable sudah bukan possible lagi. Bahkan, level US$1.800 per troy ounce tampaknya mungkin benar akan terjadi di tahun ini,” ujar Wahyu kepada Bisnis, Rabu (4/3/2020).

Dia mengatakan pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed menambahkan katalis positif bagi emas untuk terbang lebih tinggi ketika kondisi ekonomi global juga dalam tekanan akibat sentimen penyebaran virus corona atau covid-19

Untuk diketahui, The Fed telah memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 1-1,25 persen. Ini menjadi kali pertama bagi The Fed untuk memangkas suku bunga cukup agresif dan diputuskan di luar jadwal FOMC sejak krisis keuangan 2008.

Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa pihaknya menyadari penurunan suku bunga tidak akan menurunkan tingkat infeksi dari penyebaran  covid-19 dan memperbaiki rantai pasokan yang rusak, tetapi itu akan memberikan dorongan yang berarti bagi perekonomian.

Saat pengumuman, emas telah bergerak di kisaran US$1.610 per troy ounce hingga US$1.633 per troy ounce, dan menguat hingga 3,77 persen.

Namun, Wahyu menilai investor harus mencermati pasar saham AS yang justru anjlok menanggapi stimulus dari The Fed dan kemungkinan dapat membatasi penguatan emas.

“Peluang pasar saham AS untuk anjlok masih besar, dan saat inilah yang kadang membuat investor melepas emas kembali untuk menambahkan call margin pada pasar saham di saat harga tengah murah,” papar Wahyu.

Wahyu mengatakan bahwa investor tampak masih membutuhkan stimulus yang lebih banyak, tidak hanya pemangkasan suku bunga acuan, untuk benar-benar mendorong minat dan menjaga kepercayaan diri investor untuk berinvestasi lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper