Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mampukah Saham ITMG Lewati Level Rp30.000?

Analis masih merekomendasikan beli untuk saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk.

Bisnis.com,JAKARTA— Sejumlah analis masih merekomendasikan beli untuk saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk. dengan target harga di atas Rp30.000 per saham.

Berdasarkan data Bloomberg, harga saham emiten bersandi ITMG itu mengalami koreksi 725 poin atau 3,17% ke level Rp22.175 pada sesi perdagangan, Selasa (26/2/2019). Emiten batu bara tersebut diperdagangkan dengan level price earning ratio (PER) 6,61 kali.

Sepanjang periode berjalan 2019, pergerakan saham ITMG tercatat masih menghasilkan return positif 9,51%. Total kapitalisasi pasar yang dimiliki senilai Rp25,06 triliun.

Dalam riset yang dipublikasikan melalui Bloomberg, Analis Mirae Asset Sekuritas Andy Wibowo Gunawan masih mempertahankan proyeksi pendapatan US$2,1 miliar pada 2019 dan US$2,3 miliar pada 2020 untuk ITMG. Selain itu, pihaknya juga mempertahankan proyeksi laba kotor US$700 juta atau tumbuh 19,8% secara tahunan pada 2019.

Di sisi lain, proyeksi laba bersih masih bertahan di level US$344 juta pada 2019 atau tumbuh 33% secara tahunan. Selanjutnya, bottom line diproyeksi mencapai US$434 juta atau tumbuh 26,6% secara tahunan untuk periode 2020.

Andy mengatakan masih mempertahankan target harga untuk saham ITMG di level Rp33.275 per saham. Adapun, pihaknya juga mengulangi rekomendasi beli.

Dia menilai positif strategi pertumbuhan berbasis akuisisi yang ditempuh oleh ITMG. Langkah tersebut menurutnya bakal memperkuat keunggulan kompetitif perseroan pada masa mendatang.

Kendati demikian, pihaknya tetap menggarisbawahi risiko downside seperti perubahan peraturan dan harga batu bara global yang lebih rendah.

Di sisi lain, juga dalam riset yang dipublikasikan melalui Bloomberg, Analis Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy menyebut masih mempertahankan rekomendasi beli untuk saham ITMG. Target harga saham perseroan berada di level Rp30.000.

Robertus menuliskan bahwa perseroan memiliki reputasi sebagai spesialis dalam memproduksi batu bara dengan tingkat kalori medium ke tinggi. Cadangan batu bara berkalori tinggi yang semakin langka membuat harga komoditas itu lebih stabil.

Akan tetapi, dia tetapi mencatat sejumlah risiko investasi di antaranya penurunan harga batu bara, volume penjualan yang lebih rendah, serta tren rata-rata harga jual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper