Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biayai Kawasan Industri Subang, SSIA Dapat Pinjaman US$100 Juta dari IFC

IFC, anggota dari Grup Bank Dunia, menyalurkan pembiayaan US$100 juta untuk PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) guna mendukung pengembangan kawasan industri hijau di Subang.
Presiden Direktur SSIA Johannes Suriadjaja  (tengah) bersama Presiden Direktur IFC Philippe Le Hourou (kedua kanan) saat menandatangani komitmen pinjaman US$100 juta untuk PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) di Bali.
Presiden Direktur SSIA Johannes Suriadjaja (tengah) bersama Presiden Direktur IFC Philippe Le Hourou (kedua kanan) saat menandatangani komitmen pinjaman US$100 juta untuk PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) di Bali.

Bisnis.com, JAKARTA - IFC, anggota dari Grup Bank Dunia, menyepakati komitmen pembiayaan US$100 juta untuk PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) guna mendukung pengembangan kawasan industri hijau di Subang.

IFC dan SSIA menandatangani paket pinjaman sebesar US$100 juta untuk area seluas 2.000 hektare sebagai lokasi wilayah industri hijau dengan fitur-fitur terkini yang berlokasi di Subang, Jawa Barat, dan akan menyediakan lebih dari 34.000 pekerjaan.

Berlokasi di sepanjang jaringan jalan tol Trans Jawa, wilayah industri Subang akan menyediakan infrastruktur modern untuk pabrik-pabrik domestik maupun internasional.

Lokasi tersebut dipilih agar secara strategis dapat mengakses Bandara Internasional Kertajati yang baru dibuka, dan Pelabuhan Laut Dalam Patimban yang tengah dibangun di Subang, yang merupakan salah satu proyek strategis nasional.

SSIA percaya dengan investasi IFC di dalam perusahaan mereka akan menciptakan pasar dan membuka peluang masa depan yang lebih besar bagi proyek Subang Kota Industri barunya. “Kami sangat senang bermitra dengan IFC untuk pembangunan wilayah industri Subang yang baru,”  ujar Presiden Direktur SSIA, Johannes Suriadjaja dalam siaran pers, Jumat (3/8/2018).

Selain penyediaan pendanaan jangka panjang, SSIA optimistis kerja sama dengan IFC akan membantu menyiapkan standar hijau berkelanjutan yang baru bagi pengembangan kawasan industri melalui penggunaan teknologi terkini, dan mendorong pengembang wilayah industri lainnya untuk mengikuti jalur yang sama.

Dalam penandatanganan kesekapatan di Bali, Presiden Direktur IFC Philippe Le Houérou mengatakan pihaknya juga merencanakan untuk mendorong investasi di sektor pariwisata Indonesia, guna mendukung usaha pemerintah Indonesia untuk mempercepat pembangunan pariwisata pada tujuan-tujuan utama wisata di seluruh nusantara. Menurutnya, sektor Pariwisata menawarkan peluang yang luar biasa untuk pertumbuhan Indonesia di masa depan.

“Agar Indonesia dapat merealisasikan seluruh potensinya, pembangunan pariwisata harus terus berkembang di luar Bali ke tujuan wisata lainnya. Ini tujuan penting perencanaan pariwisata nasional pemerintah Indonesia, yang didukung oleh IFC dengan mendorong investasi pada proyek-proyek pariwisata terutama di lokasi yang belum sepenuhnya berkembang, serta dengan cara yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.”

Subang City of Industry diproyeksikan sebagai model area industri di masa depan dengan menjadi wilayah industri pintar (smart) dan berkelanjutan (sustainable) pertama bagi pelanggan dan masyarakat di Indonesia. Ini sejalan dengan visi SSIA untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Fitur penting wilayah Subang yang baru adalah fitur inovasi hijaunya, seperti transportasi listrik, panel surya dan teknologi efisiensi air dan tenaga.

Ini akan menjadi wilayah industri pertama yang mempromosikan standar gedung hijau dari IFC, dimana SSIA dan pabrik-pabrik penyewanya berusaha mencapai setidaknya penghematan setidaknya 20% untuk daya, air dan material dibanding pembangunan yang serupa lainnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fajar Sidik
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper