Bisnis.com, JAKARTA –Emas menembus level US$1.300 per troy ounce pada Jumat (13/10/2017) setelah rilis data inflasi AS yang akan berdampak pada kenaikan suku bunga dianggap gagal memenuhi ekspektasi pasar.
Adapun Harga emas Comex pada perdagangan Senin (16/10) pukul 09:00 WIB naik 0,40 poin atau 0,03% menuju US$1.305,00 per troy ounce. Sementara itu, harga emas kembali turun 1,73 poin atau 0,13% menuju US$1.302,09 per troy ounce.
Pelaku pasar memprediksi tingkat inflasi AS naik menjadi 0,6%, namun berdasarkan data yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS, tingkat inflasi AS hanya mencapai 0,5% pada periode September 2017.
FedWatch CME Group mengatakan, kemungkinan kenaikan suku bunga pada Desember 2017 turun dari ekspektasi pasar sebesar 87% sebelum data dirilis menjadi 82%.
Di sisi lain, kenaikan harga emas didorong pula oleh ketidakpastian geopolitik setelah Korea Utara mengeluarkan ancaman baru dengan mengatakan akan melakukan penyerangan ke pangkalan militer AS di Guam.
Sentimen-sentimen tersebut mendorong emas menembus resistan Fibonacci dan rata-rata pergerakan 50 hari di level sekitar US$1.298 per troy ounce.
“Begitu emas melewati tingkat psikologis kunci US$1.300, kami melihat pembelian agresif,” kata strategis komoditas senior di RJO Futures di Chicago Philip Streible, seperti dilansir Reutes, Senin (16/10).