Bisnis.com, JAKARTA – Emas melanjutkan reli 6 sesi beruntun setelah pengumuman data ekonomi AS, pemaparan hasil FOMC The Fed, dan memanasnya geopolitik.
Pada perdagangan Kamis (12/10/2017) pukul 18:05 WIB, harga emas spot naik 3,83 poin atau 0,30% menuju level US$1.295,55 per troy ounce. Sementara harga emas Comex naik 8,20 poin atau 0,64% menuju level US$1.297,10 per troy ounce.
Analis Central Capital Futures Wahyu T. Laksono mengatakan, emas mengelami tren bullish dalam jangka menengah. Namun, emas sulit menembus level harga tertinggi sepanjang 2017 pada level US$1.351,2 per troy ounce yang terbentuk pada 8 September 2017.
“Setidaknya konsolidasi emas menjadi tren jangka menengah hingga fundamental menegas ke arah mana penaikan Fed Rate jelang akhir tahun nanti,” kata Wahyu kepada Bisnis, Kamis (12/10).
Pada Rabu (11/10) waktu Washington DC, notulen Federal Open Market Commitee (FOCM) mengungkapkan, peserta rapat mengkhawatirkan tingkat inflasi yang rendah sepanjang tahun ini. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi AS dinilai belum konsisten sehingga dibutuhkan kesabaran sebelum menaikkan tingkat suku bunga.
Namun, pelaku pasar tetap memperkirakan The Fed bakal mengerek suku bunga acuan pada Desember tahun ini.
Baca Juga
Wahyu memaparkan, rebound emas berpotensi terus berlanjut menguji level US$1.300 per troy ounce. Bahkan emas berpeluang melanjutkan reli menuju area US$1.320-US$1.340 per troy ounce.
Di sisi lain, kegagalan emas menembus area di atas US$1.320-US$1.340 per troy ounce berisiko memicu koreksi kembali ke level US$1.260 per troy ounce. Apabila menyentuh level tersebut, emas diproyeksikan bakal meluncur ke area US$1.230-US$1.200 per troy ounce.
“Setidaknya area US$1.260-US$1.300 akan menjadi area konsolidasi di sisa tahun ini dengan level invalidasi US$1.200 per troy ounce,” imbuh Wahyu.