Bisnis.com, JAKARTA - Pendapatan tetap emiten-emiten properti diprediksikan akan meningkatkan seiring membaiknya permintaan sewa pada tahun depan.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengungkapkan, bahwa hingga saat ini okupansi perkantoran dalam tren positif. Dia menuturkan, saat ini tren okupansi di South Quater tren positif.
"Kalau di industri memang agak menurun, karena supply ada penambahan," ungkapnya, Jumat (6/10/2017).
Archied mengatakan, hingga saat ini okupansi kantor yang dimiliki oleh Intiland mencapai hanya 55%. Menurutnya, okupansi yang dimiliki oleh Intiland lebih tinggi dibanding dengan gedung lain yang ada di daerah tersebut.
Dia mengungkapkan, Intiland menawarkan kekuatan di produk sendiri karena keadaan pasar masih lesu. Dia mengungkapkan, konsumen akan memilih produk yang bagus dan value for money.
Adapun pendapatan usaha dari segmen perkantoran emiten bersandi saham DILD hingga Juni 2017 mencapai Rp103,95 miliar, naik 50% dari posisi Rp69,23 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga
Direktur Keuangan Pakuwon Jati Minarto Basuki, sebelumnya, mengungkapkan, recurring income perseroan berasal dari sewa perkantoran.
Hingga Juni 2017, emiten properti, PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) membukukan pendapatan bersih dari sewa ruangan mencapai Rp637,61 miliar, naik hingga 11% dari posisi Rp574,24 miliar.
Ferry Salanto, Senior Asociate Director Colliers International Indonesia mengungkapkan, segmen sewa perkantoran melemah sejak beberapa tahun silam. Namun, perilakau tenant mulai menunjukkan perbaikan.
Ferry menilai, tenant yang menunjukkan perbaikan seperti perbankan, consumers good, perusahaan e-commers, co-working dan private office. Dia mengungkapkan, kondisi tersebut tak langsung terlihat.
Dia mengungkapkan, perusahaan bisnis online memang mulai marak. Menurutnya, aktivitas online digunakan melakukan layar computer, akan tetapi pengiriman barang dari belanja online dibutuhkan kantor dan permintaan kantor dari e-commers mulai marak.
Dia mengungkapkan, pada tahun lalu, para calon tenant hanya menanya dan belum membuat keputusan, akan tetapi pada tahun ini, eksekusi sudah dilakukan.
Menurut Ferry, okupansi pada kuartal III/2017 masih rendah dan tenant mulai aktif, tetapi jumlahnya tidak sebanding dengan jumlah kantor saat ini. Okupansi perkantoran saat itu, katanya, turun drastis dan terendah sejak 2009, karena persediaan banyak, sehingga rental rate terkoreksi sihingga 9% pada kuartal III/2017.
Ferry menilai, pada kuartal IV/2017 akan ada 450.000 meter persegi perkantoran baru, sehingga akan terjadi koreksi okupansi perkantoran. Colliers memproyeksikan, okukupansi bakal turun hingga di bawah 80% pada akhir tahun, dari posisi 83,3% pada kuartal III/2017.