Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi pelemahan rupiah masih bertahan pada perdagangan Jumat (25/11/2016).
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan setelah melemah tajam, euro menguat tipis tadi malam di saat pasar AS tutup di hari Thanksgiving. Imbal hasil Bund 10 tahun juga turun mengikuti turunnya imbal hasil JGB 10 tahun pada perdagangan Kamis.
Adapun, fokus saat ini juga tertuju pada pertemuan OPEC tengah minggu depan sebelum beralih ke referendum Italia dan pertemuan ECB. Hal ini bia membuat volatilitas kembali tinggi minggu depan.
Sementara itu, kemarinrupiah melemah tajam bersamaan dengan penguatan merata dolar di Asia merespon notulensi FOMC meeting yang cenderung hawkish. Intervensi BI yang agresif di pasar valas mampu meredam depresiasi rupiah.
Adapun, fokus domestik tertuju pada rencana aksi unjuk rasa pada hari ini yang menurut Polri belum diberikan izin. Fokus juga tertuju pada data inflasi November 2016 yang datang Kamis mendatang dan diperkirakan naik.
“Secara umum sentimen negatif terhadap rupiah akan bertahan dalam jangka pendek walaupun hari ini shock bisa mereda,” katanya dalam riset.