Bisnis.com, JAKARTA - Lonjakan cadangan devisa yang dirilis Bank Indonesia membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menguat tajam hingga 1,05% sepekan ini ke level Rp13.108 per dolar AS.
Dari data Bank Indonesia yang dikutip Jumat (9/9/2016), lonjakan cadangan devisa mencapai 1,91% menjadi US$113,53 miliar pada 31 Agustus 2016 dari bulan sebelumnya US$111,4 miliar.
Pada perdagangan akhir pekan, nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,34% sebesar 45 poin ke level Rp13.108 per dolar AS. Namun, kurs rupiah berhasil menguat 1,05% sebesar 139 poin dalam sepekan dari sebelumnya Rp13.247 per dolar AS.
Sejak awal tahun, nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 5,18% seiring dengan penguatan nilai tukar mata uang Asia. Kurs tengah Bank Indonesia dipatok Rp13.089 per dolar AS terapresiasi tipis dari sebelumnya Rp13.090 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta menilai penguatan rupiah mulai terbatas.
“Sentimen positif masih akan menjaga dorongan apresiasi rupiah walaupun ruang penguatan mulai terbatas, seiring dengan kenaikan lanjutan cadangan devisa di Agustus 2016 sebesar US$2,1 miliar menunjukkan keinginan BI untuk terus mengurangi pasokan dolar di pasar,” katanya dalam riset.
Penguatan nilai tukar rupiah terjadi di saat mata uang lainnya di Asia Tenggara bergerak mixed. Ringgit Malaysia terpantau menguat 0,43%, dolar Singapura menguat 0,04%, baht Thailand melemah 0,03%, sedangkan peso Filipina melemah 0,33%,
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,25% atau 0,236 poin ke level 94,720 pada pukul 15.59 WIB.