Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Naik 2 Kali Lipat, Indopoly Swakarsa (IPOL) Incar Laba Hingga US$5 Juta

Emiten plastik kemasan PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. mengincar laba bersih hingga US$5 juta tahun ini, naik sekitar dua kali lipat dari pencapaian tahun lalu yang sebesar US$2,28 juta
Pabrik plastik/Ilustrasi-Bisnis Indonesia
Pabrik plastik/Ilustrasi-Bisnis Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten plastik kemasan PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. mengincar laba bersih hingga US$5 juta tahun ini, naik sekitar dua kali lipat dari pencapaian tahun lalu yang sebesar US$2,28 juta.

Jeffrey Halim, Wakil Presiden Direktur Indopoly Swakarsa Industry Tbk. mengatakan target tersebut realistis dicapai seiring mulai optimalnya pemakaian mesin baru yang membuat nilai produk bertambah tahun ini.

Sebagai gambaran, sejak akhir 2014 hingga tahun lalu perseroan gencar berinvestasi hingga US$20 juta, yang di antaranya digunakan untuk penambahan mesin vacuum metalizing. Mesin anyar tersebut digadang-gadang membuat nilai produk bertambah dengan margin keuntungan yang terkatrol hingga 20%.

“Jadi tahun ini kami fokus di value added bukan penambahan kapasitas produksi. Bisa dilihat laba kami di kuartal pertama cukup baik dan kalua untuk penjualan kami berharap tumbuh double digit,” katanya dalam paparan publik, Selasa (28/6/2016).

Merujuk laporan keuangan perseroan pada kuartal I/2016, penjualan perseroan mencapai US$46,5 juta dengan laba bersih US$1,06 juta. Penjualan itu turun sekitar 5,6% dari periode yang sama pada 2015 sebesar US$49,3 juta.

Adapun laba pada triwulan pertama tahun ini naik pesat dari kuartal pertama tahun lalu yang hanya US$227.339. Dia pun mengatakan pihaknya masih akan menambah dua mesin metalizing yang dapat meningkatkan nilai tambah produk pada akhir tahun ini senilai US$7 juta di pabrik Purwakarta, Jawa Barat Indonesia, dan pabrik Suzhou di China.

Dana penambahan mesin tersebut menurutnya merupakan belanja modal yang dianggarkan tahun ini. Dana pembelian mesin itu sekitar 85% akan berasal dari pinjaman bank dan sisanya dari kas internal perseroan.

Sebagai gambaran saat ini perseroan disokong tiga pabrik dengan kapasitas produksi mencapai 100.000 ton per tahun. Pabrik terbesar ada di Purwakarta dengan kapasitas 65.000 ton per tahun. Pabrik di Sozhou berkapasitas 25.000 ton per tahun dan pabrik di Kunming, China berkapasitas 10.000 ton per tahun.

“Jadi meski penambahan mesin kapasitas produksi akan sama. Hanya saja nilai tambahnya yang naik karena kami fokus di value added,” terangnya

Akan tetapi, menurutnya, penambahan mesin anyar akan berkontribusi pada kinerja keuangan baru pada 2017. Dia pun mengatakan, di industri plastik kemasan tingkat utilisasi kapasitas produksi akan mencapai 100%.

Mesin produksi akan terus beroperasi lantaran kalua terhenti proses pengoperasian akan memnyedot ongkos produksi yang lebih tinggi. Dia menambahkan, saat ini sekitar 40% produk IPOL diserap industri makanan dan minuman, 30% di antaranya disedot pabrikan rokok dan sisanya menjadi produk spesial. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper