Bisnis.com, JAKARTA - Setelah keputusan Federal Reserve, pelaku pasar akan fokus menanti hasil rapat bank sentral Jepang (BoJ).
Tim Riset Sinarmas Sekuritas mengatakan keputusan the Fed untuk tidak mengubah suku bunga acuannya walaupun adanya perubahaan kata-kata dalam pengumumannya yang berindikasi resiko volatilitas ekonomi global turun menjadi katalis positig bagi pasar modal, termasuk Indonesia.
"Sementara itu, hasil rapat pagi ini dari BoJ akan menjadi pusat perhatian pasar global dimana adanya kemungkinan BOJ akan mengintervensi lagi dalam bentuk pembelian saham ETF maupun obligasi," paparnya dalam riset.
Lebih lanjut dia memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) akan diuntungkan apabila BOJ akan lebih agresif dalam stimulus moneternya.
Selanjutnya, pasar akan terus mencerna laporan keuangan emiten kuartal pertama yang selama ini masih mixed setelah BCA mencetak pertumbuhan yang sesuai konsensus.
"Secara teknikal indeks hari ini akan mixed cenderung positif dan bergerak di kisaran 4.800-4.920," tambahnya.
Seperti diketahui, rapat dewan gubernur bank sentral AS pada pertemuan yang berakhir kemarin waktu setempat memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan (fed fund rate/FFR) pada level 0,25% - 0,50%.
Bank sentral Amerika melihat bahwa kondisi ekonomi mengalami perlambatan dengan tingkat belanja rumah tangga yang moderat sehingga laju inflasi belum mencapai target yang sebesar 2%.