Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AUTO Ekspansi ke Indonesia Timur

Emiten produsen komponen otomotif PT Astra Otoparts Tbk., gencar melakukan ekspansi pasar di kawasan Indonesia timur dengan menambah dua unit dealer untuk mendongkrak kinerja tahun ini

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten produsen komponen otomotif PT Astra Otoparts Tbk., gencar melakukan ekspansi pasar di kawasan Indonesia timur dengan menambah dua unit dealer untuk mendongkrak kinerja tahun ini.

Menurut Yusak Kristian, Direktur Astra Otoparts, sebenarnya pihaknya tahun ini akan menambah tiga unit dealer. Satu unit dealer akan didirikan di Bekasi, Jawa Barat. Kawasan Indonesia timur mendapatkan jatah penambaha lebih banyak, karena pasar di sana yang terus berkembang dengan potensi besar namun belum digarap maksimal.

Dealer yang sudah pasti di pulau Jawa satu yaitu Bekasi dan dua di area baru di Indonesia timur jadi  minimum nambah tiga tahun ini,” katanya pekan ini.

Meski demikian dia enggan menyebut dana yang dikeluarkan untuk ekpansi pasar tersebut. Dia mengklaim dananya tidak terlalu besar dan tidak termasuk dalam anggaran belanja modal tahun ini yang mencapai Rp1,5 triliun.

Di sisi lain, dengan ekspansi itu pihaknya optimistis dapat mendongkrak kinerja perseroan berkode saham AUTO tersebut. Sebelumnya, tahun ini perseroan menagetkan pertumbuhan total pendapatan di kisaran 7% hingga 8% dari tahun lalu, sedangkan di after market diharapkan terkatrol minimal 10%.

Penambahan dealer tersebut diperkirakan akan mendongkrak kinerja after market perseroan yang ditargetkan berkontribusi mencapai 50% terhadap total penjualan tahun ini. Meski demikian, dalam laporan keuangan perseroan tidak ada rincian pendapatan dari after market maupun original equipment manufacturer (OEM).

Hingga akhir 2015, kinerja perseroan di dalam negeri didukung oleh 50 unit dealer. Dealer-dealer tersebut disokong oleh sekitar 369 direct retail yang sebagian besar tersebar di Jawa dan Bali. Selian itu, distribusi di tataran domestik pun ditunjang sekitar 12.000 retailer.

Meski demikian, terkait ekspansi jaringan lainnya maupun pabrik, perseroan tahun ini lebih mengambil langkah hati-hati kerena kondisi ekonomi yang berlum terlalu pulih. AUTO menurut Yusak lebih mempersiapkan penambahan komponen baru karena banyak mobil anyar yang dipasarkan sejak tahun lalu.

“Ekspansi ada tapi tidak terlalu banyak karena hanya untuk model baru saja dengan anggaran belanja modal tahun ini,” ujarnya

Adapun terkait kinerja pada 2015, manajemen perseroan menyebut terganggu oleh menurunnya kontribusi dari bisnis manufaktur akibat penurunan di pasar OEM dan pelemahan rupiah.

Merujuk laporan keuangan perseroan pada 2015, penjualan bersih menurun sekitar 4,33% menjadi Rp11,72 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp12,25 triliun. Adapun laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2015 mencapai Rp318,56 miliar, jumlah itu merosot sekitar 63,37% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp869,80 miliar.

Laba perseroan menurun cukup tajam karena beberapa lini beban usaha mengalami penambahan pada 2015. Diantaranya, beban penjualan pada 2015 meningkat 13,25% menjadi Rp639,73 miliar dari tahun sebelumnya yang hanya Rp564,87 miliar.

Beban bunga pinjaman bank dan lain-lain meningkat 43,72% pada 2015 menjadi Rp173,06 miliar dari tahun sebelumnya yang hanya Rp97.38 miliar. Beban lain-lain pada 2015 tercatat Rp47,75 miliar naik sekitar 5,6% dari tahun sebelumnya yang hanya Rp45,20 miliar.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper