Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) pekan depan diperkirakan bergerak pada kisaran support 5.000 dengan resistance di level 5.150, ditopang ekspektasi pelaku pasar terhadap pengumuman kabinet Presiden Jokowi dan rencana penaikan harga bahan bakar minyak.
Kiswoyo Adi Joe, Analis PT.Investa Saran Mandiri memandang euforia inagurasi Presiden Joko Widodo dan kabinetnya masih menjadi sentimen utama penggerak pasar. Beberapa sektor saham yang berpotensi terkerek yakni konsumer, perbankan, properti, dan infrastruktur.
Saham-saham yang patut dikoleksi yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
“Praktis, belum ada sentimen baru. Kalau kebijakan The Fed Amerika Serikat, rasanya sudah siap diantisipasi pasar,” terang Adi kepada Bisnis, Sabtu (25/10/2014).
Pasar ekuitas, sambung Adi, sangat berharap pemerintahan baru segera mengeksekusi penaikan harga BBM per 1 November 2014. Dengan kepastian itu, IHSG akan terkoreksi sementara ke level support 4.700 dengan kecenderungan menguat pada 5.500 akhir tahun.
“Modal yang cukup kuat untuk menghadapi sentimen negatif dari kenaikan suku bunga The Fed yang bisa ditetapkan awal tahun atau molor sampai semester kedua tahun depan,” timpalnya.
Pada perdagangan, Jumat (24/10/2014), IHSG ditutup pada level 5.037 atau turun 30,45 basis poin (0,6%) dari hari sebelumnya. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, nilai transaksi perdangan telah mencapai Rp6,05 triliun per hari. Adapun, total beli investor asing sepanjang tahun berjalan senilai Rp42,7 triliun.