Bisnis.com, JAKARTA—Harga karet di bursa Tokyo anjlok ke level terendah dalam 6 bulan akibat stok di China melimpah yang mengisyaratkan permintaan di negara itu turun dan penguatan nilai yen membuat daya tarik komoditas itu melemah.
Kontrak karet untuk pengiriman Juni di bursa Tokyo Commodity Exchange turun hingga 3,8% menjadi 232,3 yen per kilogram (US$2.273 per metrik ton) atau level terendah untuk kontrak paling aktif itu sejak 16 Juli. Angka itu menunjukkan penurunan harian terbesar sejak 14 Januari.
“Peningkatan cadangan karet di China menambah spekulasi bahwa pasar karet sudah kelebihan pasok,” ujar Masayo Kondo, presiden Commodity Intelligence Ltd. sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (27/1/2014). Menurutnya, kontrak akan tetap di bawah tekanan di tengah kehawatiran atss permintaan di China.
Karet untuk pengiriman Mei di bursa Shanghai Futures Exchange melemah 2,8% menjadi 16.105 yuan (US$2.664) per ton. Sedangkan harga karet untuk mekanisme free-on-board di Songkhla, Thailand, turun 0,7% menjadi 75,75 baht (US$2,30) per kilogram pada 24 Januari, menurut Rubber Research Institute of Thailand.