Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Golden Eagle Energy Ekspansi ke Listrik dan Gasifikasi Batu Bara

BISNIS.COM, JAKARTA—Produsen batu bara, PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) berencana ekspansi ke hilir dengan berpartisipasi di proyek pembangkit listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) atau di proyek PLTU mulut tambang.

BISNIS.COM, JAKARTA—Produsen batu bara, PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) berencana ekspansi ke hilir dengan berpartisipasi di proyek pembangkit listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) atau di proyek PLTU mulut tambang.

Direktur Utama Golden Eagle Energy Hendra Surya mengatakan batu bara di Sumsel yang tambangnya dikelola oleh PT Triaryani, cocok untuk bahan bakar PLTU.

Menurutnya, peluang masuk di pembangkit masih terbuka lebar, seiring dengan banyaknya proyek PLTU mulut tambang, terutama yang ada di Sumsel.

“Ekspansi di hilir ada dua, pertama kami lihat potensi power plant. Kami lagi bicara dengan pihak-pihak yang ikut atau yang telah dapat proyek IPP atau pembangkit listrik mulut tambang,” ujarnya, Senin (3/6).

Sayangnya, Hendra enggan merinci sudah menjajaki dengan pihak mana saja. Yang jelas, perseroan nantinya hanya akan mengambil porsi minoritas dalam proyek tersebut.

“[Ekspansi] kedua, batu bara kami juga cocok untuk gasifikasi. Batu bara kalau dikonversi jadi gas, user-nya semakin banyak. Jadi kami juga jajaki itu,” ujarnya.

Di sisi lain yaitu di sisi hulu, menanggapi wacana kenaikan royalti batu bara jadi 10%, Hendra mengatakan perseroan sudah mengantisipasinya.

Seperti diketahui, unit usaha batu bara perseroan yang dikelola oleh PT Internasional Prima Coal (IPC) dan PT Triaryani, keduanya memegang izin berupa Izin Usaha Pertambangan (IUP), yang royaltinya akan dinaikkan.

“Kami selalu harus patuh hukum dengan aturan yang berlaku di Indonesia. Kalau wacana itu diberlakukan, kami akan jalankan. Kami sudah masukkan dari segi costing kami, kami sudah antisipasi kenaikan ini,” ujarnya.

Caranya adalah perseroan saat ini mencoba mengurangi biaya-biaya di aspek lain dengan harapan ini bisa menggantikan biaya kenaikan royalti tersebut. Selama tiga aspek biaya yang paling besar, yakni biaya tambang, logistik, dan transhipment bisa di-manage, Hendra percaya itu bisa menutupi kenaikan biaya royalti.

Seperti diketahui, perseroan dulunya bergerak di bidang usaha restoran dan hiburan di bawah PT Eatertainment International Tbk, yang mengelola Papa Ron’s Pizza dan Amigos. Pada Juli 2012, perseroan melakukan transformasi bisnis besar-besaran dengan beralih ke usaha tambang batu bara dan kemudian berganti nama jadi PT Golden Eagle Energy Tbk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper