Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Batubara China Turun ke Level Terendah pada Oktober

Produksi batubara China turun ke level terendah dalam delapan bulan pada Oktober, akibat ditutupnya sejumlah tambang demi memastikan keamanan selama berlangsungnya Kongres Partai Komunis.
Tempat penampungan batubara./Bloomberg-Andrew Harrer
Tempat penampungan batubara./Bloomberg-Andrew Harrer

Bisnis.com, JAKARTA — Produksi batubara China turun ke level terendah dalam delapan bulan pada Oktober, akibat ditutupnya sejumlah tambang demi memastikan keamanan selama berlangsungnya Kongres Partai Komunis.

Perhitungan Bloomberg berdasarkan data yang dirilis Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China hari ini, Selasa (14/11/2017), menunjukkan jumlah produksi batubara China turun 8% dibandingkan dengan September menjadi 9,15 juta ton per hari.

Dengan demikian, jumlah total produksi batu bara China mencapai 283,54 juta ton bulan lalu.

Adapun jumlah produksi sepanjang sepuluh bulan pertama tahun ini mencapai sekitar 2,85 miliar ton, rebound 4,8% dari periode yang sama tahun lalu setelah pemerintah menerapkan aturan yang membatasi produksi.

Menurut analis Fenwei Energy, operasi beberapa pertambangan untuk sementara dihentikan demi memastikan tidak ada insiden terjadi menjelang dan selama Kongres Partai Komunis ke-19 di Beijing bulan lalu.

“Penurunan [produksi batu bara] itu sesuai dengan yang diperkirakan,” ujar Zeng Hao, seorang analis Fenwei Energy, seperti dikutip dari Bloomberg.

“Produksi batu bara pada November kemungkinan akan kembali pulih kepada tingkat yang dicapai pada September saat tambang memulai operasi mereka kembali pasca Partai Kongres,” lanjutnya.

Sementara itu, menurut data yang dirilis badan bea cukai China pekan lalu, pengiriman luar negeri batu bara turun menuju jumlah terkecil dalam tiga bulan akibat rendahnya harga yang membatasi pengiriman.

Seperti diketahui, pihak regulator China melarang impor batu bara pada sejumlah pelabuhan mulai 1 Juli.
  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper