Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan batu bara yang berbasis di Kalimantan Utara, yaitu PT Mitrabara Adiperdana, akan melepas 273.033.600 saham atau setara 22% saham ke publik.
Jumlah saham itu terdiri dari 136.516.800 saham baru dan 136.516.800 saham divestasi milik PT Wahana Sentosa Cemerlang.
Sebanyak-banyaknya sebesar 10% dari jumlah saham baru yang akan ditawarkan itu atau sebanyak-banyaknya 13.651.680 saham akan dialokasikan untuk program alokasi saham karyawan (employee stock allocation/ESA).
Saat ini, pemegang saham perseroan adalah PT Wahana Sentosa Cemerlang sebanyak 70%, Athanasius Tossin Suharya (Wakil Komisaris Utama perseroan) sebanyak 21,08%, dan PT Baramulti Sugih Sentosa sebanyak 8,92%.
Setelah IPO (Initial Public Offering) dan program ESA dieksekusi, kepemilikan PT Wahana akan terdilusi menjadi 51,3%, Athanasius menjadi 18,77%, PT Baramulti menjadi 7,93%, publik (saham baru) 9,9%, publik (saham divestasi) 11%, dan ESA 1,1%.
Seperti dikutip dari prospektus yang diterbitkan, Kamis (19/6/2014), Mitrabara telah menunjuk dua penjamin pelaksana emisi efek (underwriter) yaitu PT Danareksa Sekuritas dan PT Sucorinvest Central Gani.
Masa penawaran awal (bookbuilding) dimulai hari ini hingga 24 Juni 2014. Pernyataan efektif dari OJK diharapkan bisa diperoleh pada 30 Juni 2014.
Selanjutnya, masa penawaran akan dibuka pada 2-4 Juli, tanggal penjatahan pada 7 Juli, dan tanggal pencatatan saham di bursa (listing) ditargetkan pada 10 Juli 2014.