Bisnis.com, JAKARTA — Anthoni Salim kembali ke kompleks rumah keluarganya di Jakarta Utara pada 2005, tempat yang sama yang dirundung amarah massa pada 1998. Utang-utang konglomerat itu telah dinyatakan lunas oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) setahun sebelumnya, dengan resmi kehilangan BCA, monopoli paling basah grup usaha keluarga itu.
Salim memang menyerahkan lebih dari 100 bisnis dalam negerinya kepada pemerintah untuk menambal utang senilai Rp53 triliun untuk kredit yang dipompakan kepada BCA pada Juli 1997. BCA sebagai salah satu mesin uang Salim, juga diambil alih pemerintah.